Mereka bilang komunis tidak ada

Author : UnknownTidak ada komentar


Tiga hari lalu, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, Partai Komunis Indonesia tidak mungkin bisa bangkit lagi lantaran sudah diberangus pemerintah lebih dari 50 tahun lalu.

"Faktanya enggak ada, sudah enggak ada PKI di dunia," kata Iriawan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, menanggapi pertanyaan wartawan tentang pernyataan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang menyebut ada indikasi kebangkitan PKI.

Sehari sebelumnya, 23 Januari 2017, sebelum memasuki ruang pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya terkait kasus penyebaran isu logo palu arit di uang rupiah baru, Habib Rizieq menyatakan bahwa PKI akan kembali bangkit. "Ini warning dan saya sudah sampaikan ke DPR RI dan kepada publik," kata Rizieq.

Menurut Iriawan, pernyataan Rizieq tentang isu kebangkitan PKI hanya mengada-ada. Kebangkitan PKI yang dibaca Rizieq dari logo palu arit di lembaran uang rupiah merupakan asumsi Rizieq semata. Lagipula, Bank Indonesia sudah membantah isu yang diembuskan Habib Rizieq tentang logo palu arit. Logo itu, menurut BI adalah rectorverso, sistem yang digunakan dalam pengaman uang.

Habib Rizieq getol menyuarakan tentang kebangkitan PKI. Di depan anggota DPR, Habib Rizieq bahkan mencatat ada 30 indikasi kebangkitan PKI. Tapi, dia tidak merinci indikasi kebangkitan PKI itu. Dia hanya bilang, pernah mengungkapkan 30 indikasi itu dalam acara simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, 1 Januari 2016.

Kebangkitan ideologi komunis, seperti yang dilontarkan Habib Rizieq juga dibahas dalam focus group discussion yang digelar Dirjen Pendidikan Islam bersama para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Hotel Sofyan, Jakarta, 24 Januari 2017.
Tapi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang menjadi pembicara dalam diskusi itu justru menyatakan komunisme di Indonesia sudah lama mati. "Saya merasa ini adalah hantu yang terlalu dibesar-besarkan, karena komunisme tak mungkin hidup di kita karena kita sangat religius," ujarnya." kata Lukman.

Lukman meyakini, komunisme tidak akan tumbuh subur di Indonesia, karena komunisme sudah tidak relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Negara manakah yang masih mampu bertahan dengan fondasi komunisme? China, mereka kini jauh lebih kapitalis ketimbang negara lain," katanya.

Jauh sebelumnya, sejumlah tokoh lain juga pernah melontarkan pernyataan senada dengan Lukman. Bahwa ideologi komunis tidak ada, tidak relevan, dan komunisme hanyalah hantu.

2 Juni 2016, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, ideologi komunis sudah tidak relevan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu berkicau di twitter. 

"Fadli Zon: Ideologi Komunis Sudah Tidak Relevan, Sudah Mati," cuit Fadli.

Dalam cuitannya itu, Fadli juga menyertakan link berita media online tentang pernyataannya menanggapi simposium yang digelar Lemhanas mengenai tragedi 1965 di Hotel Aryaduta Mei 2016.
13 Mei 2016, Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, menilai masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan kemunculan berbagai atribut berbagai paham komunis itu. Bagi JK, paham komunis sudah gagal diterapkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. "Saya enggak yakin paham itu ada. Bahwa itu mungkin mereka buat isu saja. Saya enggak percaya kondisi hari ini akan ada paham komunis tumbuh di negara apa pun di negara dunia. Jadi saya pikir isu atau gerakan itu hanya untuk cari perhatian saja," ucap JK.

Berbicara kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 3 Juni 2016 Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengungkapkan bahwa kondisi daerah-daerah tetap terkendali, aman, kondusif, dan tidak terpengaruh isu munculnya kembali partai komunis Indonesia di Tanah Air. Tidak ada pergerakan PKI di daerah-daerah.

Pernyataan Tjahjo itu mengomentari isu yang disampaikan mantan tokoh militer Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein tentang adanya kebangkitan PKI yang siap mendeklarasikan diri pada 2017 mendatang. "Kalau Pak Kivlan menyampaikan opini semacam itu, silakan saja tanya beliau," kata Tjahjo singkat.

Pengacara kondang Todung Mulya Lubis pernah menyebutkan, bahwa ideologi komunisme sudah bangkrut. "Komunisme cuma laku di Korea Utara," kata Todung Mulya Lubis dalam rapat dengar pendapat bersama panitia kerja RUU KUHP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 5 Oktober 2016. 

Ketika itu, Todung menolak revisi pasal 219 dalam Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang larangan seseorang menyebarkan paham komunisme atau Marxisme dan Leninisme. Pelaku yang menyebarkan paham itu dengan tujuan mengubah Pancasila sebagai dasar negara, terancam pidana penjara tujuh tahun. Menurutnya, pasal itu tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Ada atau tanpa pasal itu, tidak ada yang bisa mencegah penyebaran paham komunisme di Indonesia. 

Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Joseph Kristiadi memaparkan, ideologi komunis kini mulai ditinggalkan. Menurutnya, komunisme sudah tidak laku lagi di dunia, bahkan negara-negara penganut paham kiri itu mulai beralih meninggalkan ideologi tersebut.  "Gerakan komunis sudah tidak laku. Kuba sudah tidak mau, tinggal Korea Utara saja," ungkap Kristiadi usai peluncuran buku di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, 14 Mei 2016.

Pendapat berbeda diungkapkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Sama seperti Habib Rizieq, dia juga mengintakan agar masyarakat mewaspadai kebangkitan ideologi komunisme.

Berbicara dalam acara silaturahmi Purnawirawan TNI/Polri serta Organisasi Masyarakat Keagamaan dan Kepemudaan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat 13 Mei 2016, Ryamizard bercerita, dia kecewa kepada pihak yang selalu membantah tentang adanya bahaya laten kebangkitan Partai Komunis Indonesia. 

"Dulu saya sering bilang bahaya laten komunisme. Eh, malah diketawain,"

Ryamizard tidak merinci dan menjelaskan orang-orang yang menertawakannya. Dia hanya menggunakan sebutan "Mereka" dan "dia" untuk orang atau ormas yang meragukan bahwa Partai Komunis Indonesia telah bangkit.

"Mereka bilang enggak ada lagi itu, enggak ada lagi bahaya laten PKI. Eh, sekarang ada lagi. Mungkin jangan-jangan dia kali yang komunis," kata Ryamizard.

sumber : rimanews




Artikel Terkait

Posted On : Kamis, 26 Januari 2017Time : 14.32
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Online oke | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]