Author : UnknownTidak ada komentar
Penyelidik HAM PBB mengatakan laporan dari negara Arakan bagian utara Myanmar menunjukkan situasi yang sangat dekat dengan kejahatan kemanusiaan.
Negara bagian Arakan adalah lokasi kekerasan Myanmar terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya yang telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan kehidupan mereka.
"Saya mendapatkan laporan dari dalam negeri dan dari negara tetangga, juga, tentang hal-hal yang tidak digambarkan oleh pemerintah. Kami melihat sangat banyak grafis dan foto serta klip video yang sangat mengganggu," kata Pelapor Khusus HAM PBB di negara itu Yanghee Lee seperti dikutip dari laman Time, Senin (12/11/2016).
Lee pun meminta pihak berwenang di Myanmar untuk memungkinkan akses penuh bagi bantuan kemanusiaan ke bagian utara Arakan, yang dikenal sebagai Rakhine.
Situasi yang memanas di Arakan membuat sekira 21 ribu orang melarikan diri ke Bangladesh. Ia pun menyatakan ketidakpuasannya dengan pemerintah karena mengawasi perjalanan sekelompok diplomat asing dan pejabat PBB ke beberapa lokasi kejadian.
"Tidak ada satu pun yang harus merasa puas dengan perjalanan ini," katanya.
"Ini adalah tur. Meskipun ada kehadiran keamanan di sana, orang-orang mulai keluar dan mencoba untuk berbicara dengan delegasi ini. Dan tentu saja, setelah itu, kami juga mendengar ada aksi pembalasan. Orang-orang ini diburu," ungkap Lee.
Pada 9 Desember, 14 misi diplomatik termasuk kedutaan besar Amerika Serikat (AS) dan Prancis menyerukan kepada Myanmar untuk memberikan lembaga kemanusian akses penuh dan membuka wilayah Arakan utara.
Mereka mencatat bahwa puluhan ribu orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk anak-anak dengan gizi buruk yang akut, tidak mendapatkan bantuan selama hampir dua bulan.
Myanmar telah mengisolasi wilayah Arakan utara karena tengah melakukan apa yang mereka sebut sebagai operasi pembersihan.
Operasi ini dilakukan menyusul serangan terhadap tiga pos penjaga di perbatasan pada awal Oktober. Sembilan polisi tewas dalam serangan di mana pemerintah Myanmar menuduh telah dilakukan oleh gerilyawan Islam.
Tapi kekhawatiran muncul terhadap nasib jutaan warga Rohingya yang tinggal di daerah itu di tengah-tengah tuduhan pemerkosaan, pembunuhan di luar hukum dan pembakaran sejumlah desa oleh militer Myanmar. Namun semua tuduhan itu disangkal oleh pemerintah Myanmar.
Artikel Terkait
- Heboh! Nyatakan Taubat Di Depan Ulama, Muballighah Ini Lempar Selendang Pemberian Ahok Ke Lantai
- Heboh, Politisi PDIP Eva Kusuma: Situs P0rn0 Lebih Baik Daripada Situs Islam yang membahayakan Negara. Begini Pernyataannya
- Jangan Pernah Memberi Nama Anak Seperti Nama-Nama Ini. Salah Satunya Berarti Penghulu Jin
- 21 Tanda-Tanda Kiamat Ini Sedang Terjadi Tanpa Kita Menyadarinya. Persiapkan Amal Saleh Sebaik-Baiknya
- Menjelang Kiamat Binatang Melata Ini Akan Muncul. Tugasnya Memberi Tanda yang Mana Orang Muslim Sejati Dan Kafir
- Inilah Zaman yang Ditakuti Nabi Muhammad. Ternyata Zaman Tersebut Sedang Berlangsung
- Inilah Tanda-Tanda Kiamat Kubra yang Dilihat Ulama Mesir. Tunggu Apalagi, Segeralah Bertaubat dan Menguatkan Iman Taqwa Wahai Sahabat Muslim
- Jika Tidak Sedih dan Pedih Saat Saksikan Video Ini, Terbuat dari Apakah Hatimu? Lihatlah Kondisi Aleppo Sekarang
- Aleppo Semakin Berkecamuk, Mufti Besar Arab Saudi Serukan Doa Qunut Nazilah Pada Shalat Subuh
- Tolong Dicatat. Fatwa MUI No 56 Tahun 2016, Haramkan Atribut Natal Bagi Muslim
Posted On : Senin, 12 Desember 2016Time : 05.45