Produk Mikroorganisme Bioteknologi Pangan, Nutrisi Buatan Omega 3

Author : UnknownTidak ada komentar

Salah satu cara baru dalam meningkatkan produk mikroorganisme bioteknologi pangan adalah menghasilkan asam lemak bergizi yang disebut Omega 3. Asam lemak ini diperoleh dari minyak ikan sehingga diharapkan mampu mengatasi penurunan stok ikan.

Penelitian The University of Nottingham's Synthetic Biology Research Centre bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi CHAIN ​​Biotech dan Calysta Inc, telah mengembangkan teknologi baru yang menggunakan mikroorganisme untuk fermentasi gas metana menjadi suplemen nutrisi. Temuan ini merupakan langkah baru dalam industri Synthetic Biology, dimana nantinya berbagai nutrisi bisa diproduksi tanpa harus mengambilnya dari sumber asli seperti ikan.

Produk Mikroorganisme Bioteknologi Pangan


Proyek ini disebut PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids, asam lemak tak jenuh ganda), produk mikroorganisme bioteknologi pangan direncanakan akan berjalan selama satu tahun dan didanai oleh industri bioteknologi dari InnovateUK dan BBSRC. Asam lemak omega 3 dianggap penting dalam pertumbuhan, pengembangan, dan pemeliharaan kesehatan otak, biasanya diperoleh dalam berbagai jenis makanan produk nutrisi bayi, pakan ternak, dan produk kesehatan. Saat ini produksi Omega 3 diproduksi dari asam lemak minyak ikan, tetapi stok ikan semakin lama berkurang mengingat kebutuhan pangan manusia terus berlipat ganda.

Menurut Profesor Nigel Minton, tim ilmuwan ini merupakan spesialis dalam penggunaan fermentasi gas-gas tertentu untuk memproduksi bahan kimia yang berkelanjutan dalam bidang industri dan biofuel dari tanaman. Proyek pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi untuk menghasilkan bahan baku penting seperti asam lemak Omega 3. Mereka akan merekayasa mikroba Methanococcus untuk menghasilkan asam lemak tak jenuh ganda dari bahan baku murah dan tak akan habis.

Omega 3, Produk Mikroorganisme Bioteknologi Pangan

Gas metana berpotensi menghasilkan keuntungan besar dalam hal mengurangi ketergantungan, terlebih kegiatan ini akan mengurangi ketergantungan pada stok ikan dan mempu mengurangi efek berbahaya metana pada lingkungan. Bahan baku metana dianggap rendah biaya dan berkelanjutan, dapat dihasilkan dari berbagai sumber terbarukan termasuk pencernaan anaerobik. Penemuan ini telah berhasil diuji coba pada laboratorium dan akan didukung CHAIN untuk meningkatkan karakteristik produksi. Proyek ini menargetkan pertumbuhan sel dan hasil produksi berupa asam lemak Omega 3.

Sedangkan Calysta sebagai mitra komersial, telah mengkhususkan diri dalam pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi pangan untuk memproduksi protein mikroba dengan target pasar pakan ikan dan ternak. Protein mikroba sudah digunakan untuk membuat makanan seperti pakan yang terbuat dari ekstrak ragi. Mereka telah mengembangkan dan mengkomersilkan produk baru yang disebut FeedKind, protein makanan ikan untuk industri budidaya ikan. Perusahaan menawarkan proses manufaktur PUFA, dan membuka fasilitas pengenalan pasar untuk FeedKind di Inggris akhir tahun ini.

Diharapkan dengan mengganti tepung ikan, minyak ikan, dan konsentrat protein kedelai dengan protein alami bergizi, industri aquakultur dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan perikanan. Teknologi synthetic biology ini dianggap sebagai perubahan dalam produk mikroorganisme bioteknologi pangan dan industri nutrisi.

Saat ini University of Nottingham dan CHAIN ​​Biotech, tengah mengembangkan generasi berikutnya dari produksi protein FeedKind. Protein FeedKind dianggap aman, berkualitas tinggi, non-GMO yang merupakan sumber protein alami dihasilkan oleh organisme sel tunggal, dan menggunakan proses fermentasi proprietary alami.

Referensi



    Artikel Terkait

    Posted On : Jumat, 16 Desember 2016Time : 07.37
    SHARE TO :
    | | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Online oke | |
    close
    Banner iklan disini
    > [Tutup]