Author : UnknownTidak ada komentar
Anchor handling (perlengkapan jangkar) merupakan sistem penanganan jangkar pada saat kapal sedang lego jangkar. Jumlah dan ukuran jangkar pada kapal ditentukan berdasarkan peraturan dari biro klasifikasi seperti BKI; LR; ABS dll. Peralatan yang berhubungan dengan jangkar terdiri atas hawse pipe (tabung jangkar), chain pipe (tabung rantai), chain controller, chain stopper dan eye plate pada kedua sisi haluan kapal. Untuk menurunkan dan menaikkan jangkar digunakan windlass.
Kegunaan dari jangkar adalah untuk membatasi gerak kapal pada waktu berlabuh diluar pelabuhan agar kapal tetap pada kedudukannya.
Untuk kapal niaga umumnya dilengkapi dengan :
- tiga buah jangkar haluan
- sebuah jangkar arus atau jangkar buritan
- sebuah jangkar cemat
1. Jangkar haluan adalah jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal didasar laut dan selalu siap pada lambung kiri dan kanan haluan kapal dan beratnya sama. Jangkar haluan mempunyai dua tipe yaitu jangkar yang menggunakan tongkat (stock anchor) dan jangkar tanpa tongkat (stockless anchor).
2. Stock anchor adalah jangkar dimana antara lengan dan badan jangkar merupakan satu kesatuan dan dilengkapi dengan tongkat yang bisa dipasang dan dilepas. Untuk menurunkan stock anchor digunakan peralatan david. Peletakan jangkar ini biasanya pada daerah geladak akil (fore castle deck). Berat tongkat jangkar sekitar 20% dari berat jangkarnya.
Stockless anchor adalah jangkar dimana lengan dan badan dihubungkan dengan engsel dan tidak dilengkapi tongkat. Dalam menurunkan jangkar ini digunakan mesin jangkar atau windlass dan jangkar disimpan di dalam tabung rantai jangkar.
3. Jangkar arus adalah jangkar yang berukuran 1/3 berat jangkar haluan dan ditempatkan pada buritan kapal dan berguna untuk menahan buritan kapal supaya tidak berputar pada saat kapal sedang lego jangkar. Jangkar ini biasanya dipasang pada kapal yang berlayar di perairan sungai.
4. Jangkar cemat adalah jangkar yang berguna untuk memindahkan jangkar haluan apabila kapal kandas dan berukuran 1/6 kali jangkar haluan.
2. Stock anchor adalah jangkar dimana antara lengan dan badan jangkar merupakan satu kesatuan dan dilengkapi dengan tongkat yang bisa dipasang dan dilepas. Untuk menurunkan stock anchor digunakan peralatan david. Peletakan jangkar ini biasanya pada daerah geladak akil (fore castle deck). Berat tongkat jangkar sekitar 20% dari berat jangkarnya.
Stockless anchor adalah jangkar dimana lengan dan badan dihubungkan dengan engsel dan tidak dilengkapi tongkat. Dalam menurunkan jangkar ini digunakan mesin jangkar atau windlass dan jangkar disimpan di dalam tabung rantai jangkar.
3. Jangkar arus adalah jangkar yang berukuran 1/3 berat jangkar haluan dan ditempatkan pada buritan kapal dan berguna untuk menahan buritan kapal supaya tidak berputar pada saat kapal sedang lego jangkar. Jangkar ini biasanya dipasang pada kapal yang berlayar di perairan sungai.
4. Jangkar cemat adalah jangkar yang berguna untuk memindahkan jangkar haluan apabila kapal kandas dan berukuran 1/6 kali jangkar haluan.
Jangkar |
Rantai Jangkar
Rantai jangkar merupakan rantai yang terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan segel lainnya yang mana setiap potongan memiliki standar panjang masing-masing 15 fathoms. Dimana 1 fathoms setara dengan 27,45 m atau 25 m. Jumlah panjang rantai jangkar yang besar berkisar antara 240 sampai dengan 330 fathoms (400 ~ 550) m.
Rantai jangkar merupakan rantai yang terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan segel lainnya yang mana setiap potongan memiliki standar panjang masing-masing 15 fathoms. Dimana 1 fathoms setara dengan 27,45 m atau 25 m. Jumlah panjang rantai jangkar yang besar berkisar antara 240 sampai dengan 330 fathoms (400 ~ 550) m.
Susunan mata rantai dalam 15 fathom terdiri dari : segel penghubung (connecting schakle), mata rantai ujung (end link), mata rantai besar (large link), ordinary link dan seterusnya samapai kembali ke mata rantai besar, mata rantai ujung dan terakhir segel penghubung. Segel penghubung yang paten adalah kenter schakle. Besarnya diameter mata rantai biasa juga ditentukan berdasarkan angka penunjuk Z. Dimensi mata rantai yang lain tergantung pada diameter mata rantai biasa. Sedangkan susunan rantai jangkar pada bagian fore runner adalah jangkar, segel jangkar, mata rantai ujung, mata rantai besar, kili-kili (swifel), mata rantai besar, mata rantai biasa dan seterusnya kemudian diakhiri dengan mata rantai besar, mata rantai ujung dan segel penghubung.
Susunan Mata Rantai Jangkar |
Mata rantai ada yang dilengkapi dengan stut atau dam dan ada tanpa stut yaitu untuk mata rantai biasa dan mata rantai ujung dilengkapi dengan stut sedangkan mata rantai besar tanpa stut. Fungsi dari stut adalah untuk menjaga lebar mata rantai agar tidak berubah saat ada tarikan.
Tabung rantai jangkar (Hawse pipe)
Diameter dan tebal tabung rantai jangkar tergantung pada diameter mata rantai biasa dan bahan yang digunakan untuk tabung rantai jangkar terbuat dari besi tunag, baja tuang atau plat baja.
Tabung rantai jangkar (Hawse pipe)
Diameter dan tebal tabung rantai jangkar tergantung pada diameter mata rantai biasa dan bahan yang digunakan untuk tabung rantai jangkar terbuat dari besi tunag, baja tuang atau plat baja.
Panjang tabung rantai jangkar disesuaikan dengan kebutuhan yang tergantung pada peletakan kemiringan tabung rantai jangkar agar gesekan rantai dengan ujung tabung sekecil mungkin dan dirancang sedemikian rupa agar jangkar saat diturunkan atau dinaikkan tidak sampai menggeser lambung haluan.
Sudut antara rantai dengan geladak kurang atau sama dengan 200, sudut antara sumbu tabung dengan sumbu tegak yang ditarik pada pusat lubang tabung rantai bagian atas sebesar 350 sampai 450 dan sudut antara sumbu tabung dengan center line kapal kurang atau sama dengan 100.
Besarnya diameter Pipa rantai jangkar (Chain pipe) tergantung pada diameter rantai biasa. Sedangkan panjang pipa ini disesuaikan dengan kebutuhan minimal sama dengan tinggi bangunan akil dan pada ujung-ujung pipa bagian atas dan dibawah harus dipertebal pada bagian bibirnya.
Lemari rantai jangkar (Chain locker)
Kapasitas atau volume dari lemari rantai jangkar tergantung diameter mata rantai dan panjang rantai yang disimpan dan ditambah dengan volume lapisan kayu dan volume untuk rantai agar mudah mel;oncat pada saat ada tarikan rantai keluar dari lemari rantai. Volume tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan antara diameter rantai biasa dengan volume lemari rantai jangkar untuk panjang rantai 100 fathom.
Peletakan lemari rantai jangkar dapat dipasang pada bagian depan sekat tubrukan. Harus tersedia sekat pemisah pada lemari rantai jangkar agar rantai jangkar pada lambung kanan dan pada lambung kiri tidak saling berbelit di dalam lemari rantai dasar, agar rantai pada saat masuk dalam lemari rantai tidak bergemuruh maka pada dinding dan dasar lemari rantai jangkar harus dilapisi kayu. Disamping itu dasar lemari rantai harus berlubang-lubang dan harus ada pengikat rantai (cable clenchess) pada ujung rantai jangkar di dalam lemari jangkar dan pengikat ini harus menempel pada dinding lemari rantai dan dapat di lepas dari ikatannya dari luar lemari rantai jangkar. Selain itu pada bagian bawah di luar lemari rantai jangkar dilengkapi sumuran untuk lumpur guna menampung sisa-sisa cairan Lumpur yang melekat apda mata-mata rantai saat lego jangkar mengalir melalui lubang-lubang didasar lemari rantai jangkar.
Mesin jangkar (Wind lass)
Mesin jangkar digunakan untuk menarik atau menurunkan jangkar pada saat lego jangkar. Tipe mesin jangkar menurut peletakannya digeladak ada dua tipe yaitu horizontal wind lass yang kebanyakan dipasang pada kapal barang dan tanker dan vertikal wind lass yang banyak dipasang pada kapal penumpang dan kapal perang.
Penggerak mesin jangkar menurut sumber tenaga dibagi atas tiga yaitu :
a. Wind lass dengan penggerak tenaga uap
Jenis wind lass ini dapat digunakan pada kapal tanker karena kapal ini dilengkapi dengan boiler Bantu untuk menghasilkan uap. Penggerak ini sangat menguntungkan karena uap mempunyai resiko kebakaran yang kecil dan juga dapat digunakan sebagai pemadam kebakaran dan pada pembersihan tangki. Akan tetapi instalasi pipa dan peletakan mesin penggerak ini membutuhkan banyak tempat di geladak dan kerjanya bersuara berisik.
b. Wind lass dengan penggerak tenaga listrik
Jenis wind lass ini banyak digunakan pada kapal-kapal modern kecuali kapal-kapal yang mengangkut muatan yang memiliki resiko mudah terbakar atau meledak akibat percikan api dari listrik. Peralatan ini tidak berisik dalam kerjanya dan tidak membutuhkan banyak tempat di geladak akil dan geladak dalam kondisi bersih.
Mesin ini ada dua macam yaitu :
- Wind lass berporos horizontal
Peralatan ini terdiri dari motor listrik berarus searah, wild cat dimana kecepatannya dapat diatur, dilengkapi alat pemutus arus searah bila terjadi beban lebih agar motor listrik tidak terbakar. Juga dilengkapi kepala penggulung tali tambat dan alat untuk mendukung kecepatan dengan menggunakan arus searah.
- Wind lass berporos vertikal
Prinsip kerja wind lass ini pada dasarnya sama dengan wind lass bewrporos horizontal dan alat pengunci wild cat menggunakan tenaga manual. Mesin banyak digunakan paa kapal perang karena mesin mudah dipelihara, kontrol rantai saat diturunkan mudah.
c. Wind lass dengan penggerak elektrohidrolik
Penggerak wind lass yang menggunakan mesin hidrolik memakai arus bolak-balik. Mesin ini diletakkan pada geladak di bawah wind lass. Tenaga diisi oleh motor listrik berkecepatan tetap. Peralatan ini terdiri dari motor listrik, pompa torak hidrolik, motor hidrolik, poros dan roda gigi, kepala penggulung tali tambat, wild cat, pompa pengeluaran minyak hidrolik, roda tangan dan katup relief.
Artikel Terkait
Posted On : Sabtu, 16 November 2013Time : 09.45