Author : UnknownTidak ada komentar
Stratigrafi terdiri atas 4 (empat) satuan batuan dan diketahui urutan dari tua ke muda sebagai berikut :
1) Satuan Batupasir Sisipan Breksi, Formasi Lengkong, menempati ± 34% daerah penelitian, memiliki sebaran mulai dari bagian tenggara dan utara peta geologi. Secara umum satuan ini tersusun oleh batupasir dengan ketebalan perlapisan antara ± 15 cm-4 m. Pada bagian atas satuan ini ditemukan ketebalan lapisan batupasir ± 15-25 cm. Pada bagian tengah hingga bagian bawah satuan batuan, setempat terdapat batupasir tebal yang membentuk tebing yang tinggi.
Memiliki kondisi singkapan segar dan secara megaskopis Batupasir berwarna coklat, karbonatan, ukuran butir antara pasir halus-sedang, membundar tanggung, pemilahan sedang, kompak, kemas tertutup, porositas baik-sedang, terdiri dari kuarsa; ortoklas; plagioklas; lempung; dan piroksen, terdapat struktur graded bedding.
Berdasarkan analisis petrografi menunjukkan batupasir ini berupa Arkosik Weki (Gilbert, 1982). Breksi Polimik berwarna abu-abu gelap, non-karbonatan, menyudut-menyudut tanggung, kemas terbuka, pemilahan buruk, kompak, porositas sedang, matriks berukuran pasir halus-pasir sedang, fragmen dominan berupa batuan beku andesit dan terdapat fragmen lainnya seperti basalt, batupasir, dan batulempung dalam jumlah yang sedikit, masa dasar tersusun oleh pasir halus-kasar dengan semen oksida besi. Singkapanya dapat dijumpai pada sungai Cipanengah, sungai Salabuana, sungai Cikareo, sungai Cilio, sungai Citamiang, dan sungai Cijelegong. Secara umum memiliki jurus berarah baratlaut-tenggara dengan kemiringan 35°-88°. Dari rekonstruksi penampang geologi diperoleh ketebalan dari satuan ini diperkirakan > 450 meter.
Singkapan Batupasir sisipan Batulempung dan Breksi Polimik. |
Struktur graded bedding |
2) Satuan Batulempung Selang Seling Batupasir Sisipan Batugamping, Formasi Nyalindung, menempati ± 56,5% daerah penelitian, memiliki sebaran mulai dari bagian selatan dan timurlaut peta geologi. Memiliki kondisi singkapan segar dan secara megaskopis Batulempung, berwarna hitam, kompak-lunak, karbonatan, setempat terdapat pecahan fosil dan memiliki ketebalan ± 10 cm-1,5 m. Batupasir berwarna abu-abu kecoklatan, karbonatan, ukuran butir pasir sedang-halus, membundar tanggung-menyudut tanggung, pemilahan sedang, kompak, kemas tertutup, porositas baik-sedang, terdiri dari kuarsa, feldspar, biotit, dan lempung, terdapat struktur sedimen laminasi sejajar, memiliki ketebalan ± 5 cm-75 cm. Berdasarkan analisis petrografi menunjukkan batupasir ini berupa Arkosik Weki (Gilbert, 1982).
Singkapan Batulempung Selang-Seling Batupasir. |
Batugamping sebagai sisipan, merupakan batugamping klastik, secara megaskopis bercirikan berwarna putih-kuning, konstituen utama fosil foraminifera dan hadir butiran dendritus berupa kuarsa, semen karbonatan, ukutan butir antara pasir halus-pasir kasar, berbutir halus-kasar, pemilahan buruk, membundar tanggung-menyudut tanggung, porositas sedang, kompak, masa dasar berupa pasir sedang. Satuan ini memiliki jurus lapisan batuan secara umum berarah N135°E dengan kemiringan 15°-88°. Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi, ketebalan dari satuan ini diperkirakan adalah > 600 meter.
Singkapan Batugamping di |
3) Satuan Breksi Vulkanik., menempati ± 7,5% daerah penelitian. memiliki sebaran mulai dari bagian barat dan timur pada peta geologi. Satuan ini tersingkap dengan baik di Gunung Gandaria dan Gunung Batutumpang. Memiliki kondisi singkapan segar di beberapa tempat dan secara megaskopis Breksi (monomik), berwarna abu-abu gelap sampai coklat, fragmen andesit, menyudut sampai menyudut tanggung, dengan ukuran fragmen 2 mm-64 mm, pemilahan buruk, kompak, kemas terbuka, porositas sedang, masa dasar tersusun oleh pasir halus-kasar dengan semen oksida besi. Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi, maka diperkirakan ketebalan satuan ini > 200 meter.
Singkapan Breksi Vulkanik di |
4) Satuan Endapan Aluvial Sungai., menempati ± 2% daerah penelitian. Memiliki sebaran di sekitar sungai besar di daerah penelitian. Penyebarannya di sekitar sungai Cigadung dan Cicareuh. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ketebalan satuan ini adalah ± 50 cm-1,5 m.
Endapan aluvial |
Artikel Terkait
Posted On : Jumat, 14 Februari 2014Time : 18.28